Hanya Dow Jones dan S&P yang Menguat



New York - Indeks Dow Jones dan S&P bertahan positif, namun Nasdaq melemah seiring profit taking atas saham-saham teknologi. Kenaikan saham energi juga turut menopang kenaikan indeks saham.

Dow Jones berhasil menguat berkat penguatan saham Coca-Cola Co hingga 1,5%, Kraft Foods Inc hingga 1,7% serta Merck & Co sebesar 1,2%.

Pada perdagangan Kamis (14/4/2011), indeks Dow Jones industrial average menguat 14,16 poin (0,12%) ke level 12.285,15. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 0,11 poin (0,01%) ke level 1.314,52, sementara Nasdaq melemah 1,30 poin (0,05%) ke level 2.760,22.

Perdagangan masih sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,91 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

Saham-saham bergerak melemah di sesi-sesi akhir karena ekonom menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Polling ekonom yang dilakukan Reuters menunjukkan perekonomian AS diprediksi hanya tumbuh 2,9% di 2011 dibandingkan proyeksi semula sebesar 3,1%.

"Proyeksi PDB terus turun, sehingga (bertaruh pada sektor-sektor yang defensif) adalah perdagangan yang aman," ujar Peter Boockvar, analis dari Miller Tabak & Co seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/4/2011).

Saham-saham sektor energi kembali menguat berkat naiknya lagi harga minyak mentah dunia hingga di atas US$ 108 per barel. Selain itu juga dipicu pernyataan perusahaan energi El Paso Corp yang mengatakan akan mengembangkan ladang minyak tanpa rekanan. Saham El Paso melonjak 5,5%, dan indeks sektor energi S&P naik 0,6%.

Harga minyak tercatat kembali naik seiring melemahnya dolar AS. Minyak light sweet pengiriman Mei naik 1 dolar AS menjadi US$ 108,11 per barel. Minyak Brent pengiriman Mei melemah 52 sen menjadi US$ 122,36 per barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar