Jakarta - Sebanyak 12% saham PT Golden Energy Mines Tbk atau sebesar 88.235.300.000 lembar saham dibeli GMR Singapura saat IPO dan sisanya publik.
"GMR Infrastructure Investments Singapore Pte Ltd akan masuk melalui penawaran umum saham perdana senilai 12% dan sisanya publik sekitar 3%. Jadi jumlah saham yang ditawarkan melalui penawaran umum saham perdana tetap 15%," ujar Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Krisnan Cahya, saat ditemui wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasar (RUPSLB) DSSA.Lebih lanjut ia menuturkan, dana hasil penawaran umum saham perdana tersebut diperkirakan sebesar US$250 juta. Harga saham perdana yang ditawarkan sebesar Rp2.500 per saham. Dana hasil penawaran umum saham perdana akan digunakan untuk belanja modal, pengembangan proyek baru dan ekspansi pertambangan batu bara lewat akuisisi dan investasi. Hasil penawaran umum saham perdana untuk belanja modal tersebut sekitar 65%. "Kita mengincar pertambangan batu bara di Kalimantan dan Sumatra. Cadangan batu bara yang diincar sebesar 20 juta hingga 100 juta ton," kata Krisnan.
Krisnan menuturkan, PT Golden Energy Mines akan memproduksi batu bara sebesar 5-6 juta ton pada 2011. Perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 10 juta ton pada 2012. Dana investasi yang dibutuhkan untuk produksi batu bara sebesar 10 juta ton dari US$150 juta hingga US$200 juta. Krisnan memperkirakan, kontribusi anak usaha PT Golden Mines Energy sebesar 60%-70%. Pencatatan saham perdana PT Golden Energy Mines akan dilakukan pada 17 November 2011. "Kita harapkan 17 November 2011 dapat listing," tegas Krisnan.
GMR Singapura Pte Ltd juga akan mendapatkan 18% saham PT Golden Energy Mines melalui private placement. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilakukan pada Rabu (9/11). RUPSLB telah disetujui pemegang saham dengan jumlah sebesar 94%."RUPSLB telah menyetujui untuk menjual dan mengalihkan saham milik perseroan dalam PT Golden Energy Mines kepada GMR Singapura, harga penjualan saham Rp2.500 per saham," ujar Krisnan.
Keseluruhan nilai transaksi penjualan saham Golden Energy Mines sebesar 18% sekitar Rp2,65 triliun. Rencana transaksi yang akan dilakukan perseroan tersebut merupakan suatu transaksi material sebagaiman dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.2 karena nilai transaksi melebihi dari 50%. Realisasi rencana transaksi itu baru akan efektif dilakukan setelah penawaran umum saham perdana PT Golden Energy Mines dan pelaksanaan pencatatan saham perdana PT Golden Energy Mines di BEI. Setelah transaksi tersebut, DSSA masih memiliki saham PT Golden ENergy Mines sebesar 67%.
Sebelumnya perseroan dan GMR telah menandatangani CSPA dan shareholders agreement dalam kerangka untuk pembentukan aliansi strategis pada 11 Agustus lalu. Saat ini, PT Golden Energy Mines mengelola 14 area pertambangan yang mencakup sekitar 47.500 hektar yang berada di Sumatra dan Kalimantan dengan cadangan sebanyak sekitar 849 juta ton.
source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar