MP3EI, Program Ambisius Pemerintah Senilai Rp 4.000 Triliun

http://palembang.tribunnews.com/foto/berita/2010/8/5/Uang_Tumpukan.jpg

Pemerintah lewat Presiden SBY hari ini meluncurkan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang diharapkan bisa mengundang investasi senilai Rp 4.000 triliun.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan peluncuran MP3EI ditandai dengan dimulainya proyek-proyek groundbreaking yang pencanangannya akan dipusatkan pada empat lokasi, yaitu Sei Mangke Sumatera Utara, Cilegon Jawa Barat, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika Papua dengan pembangunan 17 proyek besar.

"Yang penting bukan seberapa bagus dokumen dibuat, tapi seberapa besar kemampuan kita untuk mengimplementasikan di 6 koridor di seluruh tanah air. Akan dilakukan juga peresmian, 4 lokasi, Timika, Cilegon, Simangke, Lombok, dengan jumlah proyek yang akan diresmikan 17 proyek, mewakili proyek berikutnya," ujarnya dalam Acara Peluncurun MP3EI di JCC, Senayan, Jakarta.

Ke-17 proyek tersebut adalah:

1. Sei Mangke (Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

  • Di lokasi direncanakan akan dibangun proyek pembangunan Kawasan Industri Kelapa Sawit Sei Mangke yang akan dilaksanakan oleh PT Perkebunan Negara III (PTPN III). Dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun dimulai tahun ini dan diperkirakan selesai pada 2014.
  • Proyek Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 (2x44 MW) di provinsi Nagroe Aceh Darusalam yang terletak di Takengon, Ibukota Kabupaten Aceh Tengah di dataran tinggi Gayo. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh JICA dengan estimasi biaya Rp1,53 triliun.
  • Dibangun proyek Broadband Access dan Through Broadband Access Plan oleh PT. Telkom yang merupakan pemerataan Access Broadband untuk seluruh wilayah Indonesia. Dimulai tahun ini hingga 2015.
2. Cilegon (Jawa Barat)

  • Proyek Pembangunan Pabrik Baja Modern yang merupakan join operation antara PT Krakatau Steel dan POSCO Korea Selatan. Investasinya berjumlah Rp 60 trilian untuk 2 tahap.
  • Pencanangan Proyek FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) Jawa Barat. Nilai proyek Rp 59 triliun.
  • Proyek perluasan pabrik stamping, engine, casting, dan assembling kendaraan bermotor oleh PT Astra Daihatsu Motor berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta Karawang. Nilai investasi Rp 2,4 triliun produksi pertama mulai beroperasi pada 2014.
  • Proyek jalan bebas hambatan Tanjung Priok seksi E2 dan NS yang berlokasi di Jakarta. Proyek ini dibiayai oleh JBIC, Pemerintah Pusat, Pemda, PT Angkasa Pura dan Jasa marga dengan nilai investasi senilai Rp 1,6 triliun.
  • Proyek Chemical Grad Alumunium (CGA) berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai rangkaian terakhir. Pelaksana proyek ini adalah PT Antam Tbk yang diperkirakan selesai 2013 dengan nilai investasi Rp 4,3 triliun.
3. Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat)

  • Proyek Waduk Pandan Duri berlokasi di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Investornya melibatkan pemerintah pusat, dan pemda dengan nilai investasi Rp 728 miliar.
  • Proyek Bendungan Titab yang akan dibangun di desa Ularan, Buleleng, Bali. Dilaksanakan oleh pemerintah pusat yang didanai dari APBN dengan nilai investasi sebesar Rp 481 miliar.
  • Proyek perluasan pembangunan bandara internasional Ngurah Rai dengan sumber dana oleh BUMN dengan nilai proyek Rp 1.944 miliar.
4. Timika (Papua)

  • Pencanangan dibangunnya proyek jalan raya Timika-Enarotali sepanjang 135 kilometer. Nilai investasi sebesar Rp600 miliar yang akan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi papua dan pemerintah Kabupaten Merauke.
  • Pembangunan proyek jalan raya dari merauke-Waropko sepanjang 600 kilometer dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun.
  • Proyek Pertambahan dan Pengolahan Nikel dan Kobal dengan tenaga hidrometalurgi di Kabupaten Halmahera Tengah dan halmahera Timur, di provinsi Maluku Utara. Proyek ini didanai oleh PT Weda Bay Nickel senilai Rp 50 triliun. Diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 2500-3000 orang saat operasi.
  • Proyek PLTS Miangas (150 kwp) dan proyek PLTS Sebatik (200 kwp) di Kalimantan Timur yang akan dimulai pada 2011 oleh PLTN. Kedua proyek ini sebagai bagian dari pembangunan proyek PLTS 100 pulau. Dengan ini diharapkan dapat meningktakan elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur dari 53,08% menjadi 53,12%.
Total proyek tersebut, lanjut Hatta, yaitu Rp 190 triliun yang akan dibiayai melalui BUMN, swasta, Foreign Direct Investment (FDI), dan APBN. Diharapkan, ke-17 proyek tersebut dapat menelan investasi sebesar Rp 4.000 triliun.

"Sebanyak 17 proyek itu bagian dari serangkaian proyek diahun 2014, yang akan menelan investasi Rp 4.000 triliun," pungkasnya.

Peluncuran program MP3EI ini akan dilakukan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono didampingi seluruh pejabat negara dan daerah di seluruh Indonesia. Pada acara ini dilakukan teleconference dengan para gubernur di keempat wilayah pembagunan proyek MP3EI.


source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar