IHSG Tembus 2.800, Hanya Euforia!

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai kisaran 2.800 dinilai semacam euforia. Pelaku pasar ingin menciptakan level tertinggi yang baru pada 2010.

Hal itu disampaikan Vice President PT Valbury Securities Nico Omer J,Kamis (25/3). "Ada semacam euforia untuk saat ini setelah indeks berhasil melampaui resistance di level 2.690," ujar Nico.

Ia menambahkan, IHSG berada di kisaran 2.830-2.840 seolah-olah berfungsi sebagai magnet dengan daya tarik yang kuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi bursa antara lain pada Maret terjadi deflasi karena sebagian besar harga biasanya menyumbang inflasi seperti beras, cabai dan minyak goreng mulai turun.

Dengan kemungkinan deflasi maka Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga di level 6,5% pada semester 2010." Dengan suku bunga dipertahankan maka mendorong sektor riil ke depan," ujar Nico.

Faktor kedua yaitu dana asing yang masuk ke Indonesia. Investor asing melihat pasar modal dan obligasi di Indonesia lebih menjanjikan dibandingkan negara lain karena yield yang lebih tinggi.

Nico menambahkan, rencana pembagian dividen seharusnya dapat menjaga IHSG untuk sementara waktu. Meski IHSG naik secara signifikan dalam beberapa hari, Nico menyarankan pelaku pasar tetap perlu waspada akan profit taking. IHSG mengalami kenaikan tetapi volume maupun nilai perdagangan tidak terlalu besar.

"Bursa naik karena tidak ada banyak penjual jadi pembeli dengan mudah menaikkan harga saham tanpa perlawanan," jelas Nico.

Sektor- sektor saham yang menggerakkan bursa antara lain consumer goods, perbankan, properti, alat berat, semen dan saham yang memberikan dividen cukup besar antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk(PGAS), PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar