Asing Tampung Aksi Jual Investor Lokal, IHSG Terhempas 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 19 poin mengikuti koreksi bursa-bursa regional Asia dan Eropa. Investor asing menampung aksi ambil untung (profit taking) massif yang dilakukan investor berbendera lokal.

Mengawali perdagangan Rabu (17/3/2010), IHSG langsung menguat 23,094 poin (0,83%) ke level 2.779,356. Rupanya, keinginan melanjutkan penguatan perdagangan kemarin gagal dilakukan.

Tekanan jual pada sebagian besar saham-saham unggulan berkapitalisasi besar dengan cepat menjatuhkan IHSG ke zona merah. Titik terendah IHSG hari ini berada di level 2.718,306, anjlok 37,956 poin (1,37%) dari penutupan kemarin di level 2.756,262.

Menjelang penutupan sesi I, aksi beli selektif sempat membuat koreksi IHSG menipis. Aksi ini terjadi seiring dengan upaya pembalikan arah bursa-bursa regional Asia ke zona positif.

Namun memasuki sesi II, tekanan jual kembali menerpa IHSG dan membuat IHSG melorot tajam. Bursa-bursa regional Asia pun ikutan melorot seiring dengan pembukaan bursa-bursa Eropa yang didominasi koreksi.

Optimisme investor yang kemarin melakukan aksi beli yang membuat IHSG naik tajam lebih dari 3% pun rontok. Sebagian besar investor, khususnya investor lokal, akhirnya memutuskan melakukan aksi ambil untung (profit taking) lebih masif guna mengantisipasi perdagangan akhir pekan yang biasanya mengalami koreksi.

Kendati demikian, investor asing masih mencatat pembelian. Rupanya aksi jual masif investor lokal ditampung oleh investor-investor berbendera asing yang masih berani memasang posisi beli, meskipun pada harga yang lebih rendah.

Aksi beli asing sebesar Rp 1,781 triliun, sedangkan transaksi jual asing sebesar Rp 1,146 triliun. Nilai transaksi beli bersih asing mencapai Rp 635,495 miliar.

Hany indeks saham pertambangan dan properti yang masih di zona hijau, sekaligus menjadi penopang utama IHSG dari kejatuhan lebih dalam. Indeks saham sektor infrastruktur memimpin koreksi dengan koreksi tajam saham TLKM, diikuti dengan koreksi indeks sektor perkebunan dan aneka industri.

Koreksi saham-saham raksasa seperti ASII, SMGR, PGAS dan BBCA memberikan tekanan besar pada IHSG.

Pada perdagangan Kamis (18/3/2010), IHSG ditutup turun 19,020 poin (0,69%) ke level 2.737,242. Indeks LQ 45 juga turun 4,745 poin (0,87%) ke level 534,905.

Bursa-bursa regional Asia bergerak variatif dalam rentang tipis setelah sebagian berbalik arah. Pada awal perdagangan, bursa-bursa Asia didominasi koreksi.
  • Indeks Shanghai turun 4,39 poin (0,14%) ke level 3.046,09.
  • Indeks Hang Seng turun 53,82 poin (0,25%) ke level 21.330,67.
  • Indeks Nikkei-225 turun 102,95 poin (0,95%) ke level 10.744,03.
  • Indeks Straits Times turun 5,23 poin (0,18%) ke level 2.914,07.
  • Indeks KOSPI melemah tipis 7,69 poin (0,46%) ke level 1.675,17.
Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 133.456 kali serta volume 6,785 miliar lembar saham senilai Rp 5,672 triliun. Sebanyak 88 saham naik, 135 saham turun dan 72 saham stagnan.

Saham-saham paling aktif yang naik harganya antara lain ITMG naik Rp 600 ke Rp 36.750, INDS naik Rp 475 ke Rp 2.375, TBMS naik Rp 450 ke Rp 3.750, BMRI naik Rp 250 ke Rp 5.200, HERO naik Rp 200 ke Rp 5.200, PTBA naik Rp 200 ke Rp 16.250, BYAN naik Rp 150 ke Rp 5.950, GGRM naik Rp 150 ke Rp 27.350.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain ASII turun Rp 650 ke Rp 40.200, FAST turun Rp 500 ke Rp 6.500, BBCA turun Rp 350 ke Rp 5.450, TLKM turun Rp 250 ke Rp 8.350, SMGR turun Rp 200 ke Rp 7.650, PGAS turun Rp 175 ke Rp 4.075, AUTO turun Rp 150 ke Rp 7.100, AALI turun Rp 150 ke Rp 24.850.

source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar