Aksi Beli Asing, IHSG Terus Melesat

Jakarta – Indeks kembali melesat dipicu maraknya aksi beli investor pada saham-saham unggulan. Sektor konsumsi memimpin penguatan, dengan UNVR mencatat kenaikan tertinggi.

Pada perdagangan Rabu (10/3) sesi siang, IHSG ditutup menguat 15,04 poin (0,57%) ke level 2.672,20. Indeks saham unggulan LQ45 juga naik 3,20001 poin (0,61%) ke level 523,55.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai dengan volume transaksi tercatat mencapai 2.394 miliar lembar saham, senilai Rp1,826 triliun dan frekuensi 49.571 kali. Sebanyak 114 saham menguat, sedangkan 56 saham melemah, dan 75 saham stagnan.

Semua sektor berkontribusi pada penguatan indeks kecuali keuangan. Sektor konsumsi memimpin penguatan indeks 3,32%, disusul industri dasar 1,03%, manufaktur 1,65%, perkebunan 0,66%, perdagangan 0,50%, pertambangan 0,46%, aneka industri 0,30%, properti 0,14%, dan infrastruktur 0,14%.

Siang ini, saham Unilever (UNVR) memimpin kenaikan bursa dengan terapresiasi Rp 1.000 ke Rp 12.900. Diikuti saham Multi Bintang (MLBI) yang naik Rp 500 ke Rp 163.000, Sarana Menara (TOWR) naik Rp 490 ke Rp 2.450, Indocement (INTP) naik Rp 200 ke Rp 13.900, United Tractors (UNTR) naik Rp 150 ke Rp 17.350, Indo Tambang (ITMG) naik Rp 150 ke Rp 33.000, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 150 ke Rp 16.150.

Purwoko Sartono, analis dari Panin Securities memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan menguat terbatas. Hal ini dipicu berlanjutnya net buy asing di pasar domestik. “Indeks akan mengarah ke level resistance 2.683 dan 2.660 sebagai level support-nya,” di Jakarta, Rabu (10/3).

Menurut Purwoko, penguatan indeks hari ini terbatas, setelah kenaikan tiga hari terakhir, berlanjut hari ini. Namun, Ia optimistis indeks tetap akan bertahan di teritori positif. “Sebab, kenaikan indeks sebelumnya tertahan tiga bulan, seiring pengusutan atas skandal Bank Century oleh Pansus DPR,” ujarnya.

Setelah Pansus selesai pada 2-3 Maret pada Sidang Paripurna DPR lalu, penguatan indeks tidak lagi tertahan. Karena itu, asing pun melakukan net buy yang cukup besar. “Pada perdagangan kemarin pun, net buy asing mencapai level yang signifikan di angka Rp540 miliar,” paparnya.

Masuknya asing ke pasar domestik juga sebagai akibat meningkatnya ekspektasi atas pemulihan ekonomi di AS, menyusul positifnya data tenaga kerja AS yang dirilis pekan lalu. “Hal ini mendapat momentumnya karena bertepatan dengan berakhirnya kerja Pansus yang selama tiga bulan menghambat penguatan indeks,” tandasnya.

Saat ini investor mengantisipasi beberapa laporan keuangan emiten yang akan mencapai puncaknya akhir bulan ini. Hal ini bisa mengangkat indeks. Namun, harga minyak mentah dunia belum menjadi pendongkrak. “Sebab, setelah menguat tajam ke level US$82 per barel , minyak masih bertengger di kisaran US$80-81 per barel,” imbuhnya.

Purwoko menambhkan, secara sektoral tidak ada emiten yang dominan berpeluang mengangkat indeks hari ini. Tapi, secara spesifik, saham PT Holcim Indonesia (SMCB) mengalami penguatan tajam sehingga berkontribusi pada positifnya indeks.

Saham-saham lain pilihannya adalah PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Kalbe Farma (KLBF), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). “Saya rekomendasikan trading buy untuk saham-saham tersebut,” pungkasnya.


SOURCE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar